Rabu, 18 Januari 2012

Gordon Banks - Kiper Terbaik Kedua

Gordon Banks (lahir pada 30 Desember 1937 di Sheffield) merupakan mantan pemainsepak bola berkebangsaan Inggris. Dia pernah bermain untuk tim Chesterfield F.C.,Leicester City F.C., Stoke City F.C., dan Fort Lauderdale Strikers. Di timnas Inggris, dia bermain 73 kali. Berposisi sebagai kiper. Dia pernah membela timnas Inggris padaPiala Dunia FIFA 1966 dan Piala Dunia FIFA 1970. Dia berhasil membawa timnya meraih juara Piala Dunia FIFA 1966.
Gordon Banks adalah salah satu kiper terhebat yang pernah dilahirkan Inggris. Dunia pernah dibuat tercengang ketika ia menepis sundulan Pele di Piala Dunia 1970, dan itu dinobatkan sebagai penyelamatan abad 20.
Pada Piala Dunia 1970 di Meksiko, juara bertahan Inggris segrup dengan Brasil, Rumania dan Cekoslovakia di Grup 3. Setelah menang 1-0 atas Rumania di pertandingan pembuka, Inggris meladeni juara dua kali Piala Dunia, Brasil.
Bermain di Estadio Jalisco (Guadalajara), tim Samba memaksa Three Lions bermain cepat. Sebuah serangan diawali dari umpan kapten Carlos Alberto ke Jairzinho. Sayap kanan Brasil itu bergerak cepat menyisir sisi kiri pertahanan Inggris.
Setelah melewati hadangan bek Inggris Terry Cooper dan mencapai garis belakang gawang, Jairzinho melepaskan umpan tarik jauh ke belakang. Banks yang sudah dekat dengan sebelah kiri gawang secara cepat langsung berbalik mengikuti arah.
Bola lambung Jairzinho sudah dinanti Pele yang muncul tepat waktu dengan sempurna. Dia melompat dan menyundul lebih baik dan keras dibanding bek kanan Tommy Wright. Sundulannya terasa keras dan mengalir deras ke sudut kanan bawah gawang Banks.
Sang penyerang spontan mengangkat kedua tangannya dan meneriakkan "Gol!" usai melakukan sundulan, saking yakinnya bola akan masuk ke gawang. Namun, entah dari mana, Banks mampu memutarbalikkan badan sambil melempar jauh-jauh tubuhnya ke kanan. Hanya beberapa centimeter bola melewati garis gawang, Banks mampu menjangkau bola, mengangkat dan menghalaunya. Tidak jadi gol.
Banks menerima tepuk tangan dan pujian dari kapten Bobby Moore. Lalu, ia mencari dan menemukan bola sudah menggelinding ke papan iklan di belakang gawang.
Dukungan meriah dari para penonton yang memadati stadion langsung spontan terdengar saat Banks kembali ke posisi siaga mengantisipasi tendangan pojok. Pele seakan-akan tidak percaya bola tidak masuk. Usai pertandingan, Pele yakin Banks telah melakukan penyelamatan bola terbaik yang pernah dilihatnya.

Senin, 16 Januari 2012

Rinat Dasayev - Si Tirai Besi

Rinat Dasayev (lahir di Astrakhan, Russian SFSR, 13 Juni 1957; umur 54 tahun) merupakan mantan pemain sepak bola berkebangsaan Rusia yang kini menjabat sebagai asisten pelatih klub Torpedo Moskwa. Klub sebelumnya yang pernah ia bela adalah Volgar Astrakhan, Spartak Moscow, dan Sevilla FC.
Di timnas Uni Soviet dia bermain 91 kali.

Tambahan:  Bila tidak ada trio Belanda Ruud Gullit, Frank Rijkaard, dan Marco van Basten, bisa jadi tim Uni Soviet yang akan menjadi juara di Euro 1988. Dasayev tampil cemerlang selama berlangsungnya turnamen di Jerman, dan hanya Gullit dan tendangan volley van Basten yang mampu mematahkan perlawanan Soviet di final.

Dasayev yang dijuluki “Tirai Besi” dianggap sebagai kiper terbaik kedua di Rusia setelah Yashin. Ia tampil di tiga Piala Dunia dan bermain sebanyak 91 kali bagi tim nasional Soviet hingga pensiun di tahun 1990.

Terakhir ia tampil di Luzhniki Stadium saat final Liga Champions Mei lalu dengan membawa piala tersebut ke lapangan. Hal itu berkaitan dengan tugasnya sebagai duta final itu di Moskwa.

Minggu, 15 Januari 2012

Lev Yashin - The Black Spider


Lev Ivanovich Yashin (Russian: Лев Ива́нович Я́шин) (22 Oktober 1929 - 20 Maret 1990) adalah mantan kiper sepak bola legendaris yang berkebangsaan Uni Soviet. Lev Yashin, yang terkenal karena selalu mengenakan seragam hitam-hitam ketika bermain ini bisa dibilang penjaga gawang terhebat dunia yang pernah ada. Dia bermain 22 musim untuk Dinamo Moskwa, satu-satunya klub yang pernah ia wakili, memenangkan lima kejuaraan liga dan tiga kejuaraan cup. Dia memberi kontribusi luar biasa dari permainannya, dan mengilhami pengaturan standar sepak bola modern untuk kiper. Selain terkenal sabagai atlet yang hebat di samping keberaniannya, ia merupakan salah satu kiper pertama yang memegang komando seluruh area penalti dan melakukannya dengan keyakinan tak tertandingi serta keandalan. Dia juga tampil mengesankan pada garis gawang dengan refleks yang menakjubkan dan kelenturan yang membuatnya hampir sempurna. Yang paling menonjol, ia menghadapi sikap umum menangkap bola, menciptakan berbagai cara untuk menghalau bola dari meninju hingga menendangnya jauh dari kotak penalti saat diperlukan. Yashin adalah penjaga gawang pilihan pertama bagi Uni Soviet di era 1954-1967. Dalam kariernya ia memenangkan 78 piala dan bermain di tiga Piala Dunia 1958, 1962 dan akhirnya 1966. Pada tahun 1956 ia adalah anggota tim nasional Uni Soviet yang memenangkan olimpiade di Melbourne, dan empat tahun kemudian ia memenangkan kejuaraan Eropa. Salah satu momen paling membanggakan dalam kariernya adalah ketika ia memenangkan penghargaan European Player of the Year pada tahun 1963. Dia masih tetap menjadi kiper hanya untuk memenangkan hadiah itu. Ia juga dikabarkan telah menggagalkan lebih dari 150 tendangan penalti dalam karier yang panjang. Pada tahun 1986 cedera lutut kaki kanannya yang semakin parah membuat dokter terpaksa mengamputasi kakinya, dan empat tahun kemudian ia meninggal setelah mengalami komplikasi dalam pembedahan.

Tambahan: Lev Yashin terpilih sebagai kiper terbaik pada abad ke-20 oleh IFFHS, menjadi inspirasi bagi saya sebagai calon kiper terbaik sedunia, AMIN!